10 Oktober 2015
Aku bermimpi memberi air minum dalam botol kepada
temanku waktu SMA- Agung Basit Wijayanto. Sekarang ia bekerja sebagai guru SD,
dimana dulu aku pernah sekolah.
Makna:
Karena mimpi ini aku berniat memberikan kertas catatan
penting yang berisi ilmu pengetahuan dan agama Islam. Aku mencetaknya segera
dari file lama --- flashdisk. Tetapi ketika aku datang ke rumahnya tertutup.
Ibunya yang rumahnya bersebelahan memberitahu bahwa temanku Agung Basit pergi
ke rumah mertuanya. Lalu aku menitipkan kertas catatan itu kepada ibunya.
Dalam perjalanan pulang aku merasa tertipu dengan
mimpiku: “Orang yang kutemui dalam mimpi
tidak sama dengan orang yang kutemui dalam dunia nyata.” Tetapi di tengah
perjalanan, aku teringat. Sebelum aku mendatangi rumah temanku itu, aku bertemu
Pak Sukarmin di UD Sumber Ilmu. Ia mengatakan bahwa ia seorang pensiunan Guru
SD dan kenal dekat tetanggaku Pak Sunarno yang Guru SD.
Orang kutemui
dalam dunia mimpi tidak sama dengan orang yang kutemui dalam dunia nyata.
Tetapi ada kemiripan nama, profesi, pekerjaan, keahlian atau kadang bentuk
fisik.
Meski orang
yang kutemui dalam mimpi (Agung Basit W) tidak sama dengan orang yang kutemui
dalam dunia nyata (Pak Sukarmin). Tetapi keduanya mempunyai kesamaan dalam hal
profesi pekerjaan yaitu sebagai guru SD.
11 Oktober 2015
Sehabis shalat dhuha aku tertidur. Aku bermimpi sedang
di rumah. Aku melihat beberapa orang di dalam dan di luar rumahku. Kulihat Mas
Dwi Wiratno, ketua karang taruna di desaku sedang membawa surat undangan
(berwarna putih) di jalan depan rumahku. Aku mengira ia akan memasuki rumahku
dan memberikan undangan itu, tetapi tidak.
Lalu datang ke rumahku tetanggaku yang lain Eko
Hanam. Aku menjabat tangannya. Kami bicara. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku
tidak bisa ikut membantu di hajatan---pernikahan Thomas. Lalu aku terbangun.
Makna:
Beberapa saat setelah terbangun, seseorang
memanggilku dari luar rumah. Lalu aku mendapati Andre Budi Prasetyo di luar,
dan kupersilahkan masuk. Ia memakai seragam dan sepatu yang bagus. Ia akan
datang ke tempat pernikahan tetanggaku Thomas sebagai pramusaji. Aku mengira ia
diutus Mas Dwi Wiratno, Ketua Karang Taruna untuk menghampiriku. Ternyata
tidak. Aku bertanya kepada Andre tentang jumlah pemuda yang ikut sebagai
pramusaji. Karena sudah banyak pemuda yang ikut, aku mengatakan kepadanya tidak
datang.
Mimpi bertemu
Eko Hanam dalam kenyataan ternyata bukan dia, tetapi orang lain yaitu Andre
Budi Prasetyo. Aku menyadarinya beberapa saat kejadian telah berlalu. Dalam
pikiranku, Eko Hanam (dalam mimpi) dan Andre Budi Prasetyo (dunia nyata) adalah
orang yang berbeda. Tetapi mereka memiliki kesamaan, yaitu dalam kemampuan
intelegensi dibawah standar umum. Keduanya adalah anak muda yang tidak bisa
membaca dengan baik. Mereka lulus SD dan sering tertinggal kelas. Setelah lulus
SD, ia tidak melanjutkan sekolah lagi. Bukan karena orang tuanya tidak mampu,
tetapi karena keterbatasan kemampuan anak itu.
17 Oktober 2015
Aku bermimpi
kerabatku Sri Sugeng bersama anaknya yang masih kecil (Satria) datang ke rumah.
Ada ibuku menemui mereka. Saat itu aku sedang sibuk mengaduk air kacang hijau
dalam gelas. Aku heran karena adukan dalam gelas terlihat bagus, kacang hijau
dalam gelas itu larut menjadi halus. Aku saat itu berbeda pendapat (membantah)
dengan ibuku.
Makna:
Waktu sedang di
kamar mandi, aku mendengar anak kecil tetanggaku bicara. Aku mengira itu suara
Dhika dan bapaknya Junaedi. Tapi aku tidak yakin bahwa suara itu Dhika, karena
lebih mirip suara anak perempuan. Lalu aku menduga itu suara anak perempuan
Mbak Maryani- adik Junaedi yang baru pulang ke desa. (17 Oktober 2015)
Pada hari lain (18
Oktober 2015) di pagi hari aku melihat Mas Naryo bersama anak perempuannya
melintas di depan rumahku. Saat itu aku baru pulang dari rumah mas Suraji. Di
siang hari aku mendengar bahwa Mbak
Suprapti (istri Junaedi) sedang melahirkan anak laki-laki di Rumah Sakit Islam
di Klaten. Aku dan ibuku belum sempat menjenguknya karena aku sedang berkunjung
ke rumah kakakku Mas Suraji di luar daerah.
Ketika Mbak
Suprapti dan anak keduanya dibawa pulang, ibuku menjenguknya. Lalu ibuku
memberiku nasehat agar aku mengunjungi di rumahnya di sebelah. Tetapi aku
mempunyai alasan penting untuk tidak mengunjunginya saat ini.
Bertemu
orang dalam mimpi tidak sama dengan orang yang kita temui dalam dunia nyata.
Sri Sugeng dalam dunia mimpiku ternyata tidak sama dalam dunia nyata (Junaedi).
Tetapi keduanya mempunyai kemiripan secara fisik, yaitu keduanya memiliki
rambut keriting. Mereka juga memiliki anak laki-laki yang masih kecil.
Aku
tidak tahu jawaban pasti dari mimpiku yang mana. Tetapi aku lebih yakin pada
tanggal 18 Oktober 2015. Karena saat itu aku tidak mengikuti nasehat ibuku. Aku
juga menyampaikan alasan yang menurutku benar kepada ibuku. Itu makna dalam
mimpi bahwa saat itu aku membantah ibuku. Dan aku sedang mengaduk kacang hijau,
berarti bahwa aku menyampaikan alasan yang baik kepada ibuku, mengapa aku tidak
segera menjenguk tetanggaku.
23 November 2015
Aku bermimpi bertemu Heru Budianto di halaman depan rumahku.
Ia memberiku sepotong roti tipis crispi rasa keju. Lalu kami makan bersama. Rasanya
enak sekali.
Makna:
Karena mimpi ini aku mengunjungi kerabatku, Mbak
Jumini di Planggu pada siang hari. Aku berharap bisa bertemu dengan anaknya
Heru Budianta. Aku ingin mengetahui keadaan tentang kuliahnya sekarang.
Sampai di sana aku tidak bertemu Heru Budianta,
tetapi aku bertemu Mbak Jumini. Ia bercerita bahwa Heru Budianta tidak ingin
menjadi guru, tetapi ingin menjadi pengusaha atau wiraswasta. Heru Budianto
mengatakan pada orang tuanya bahwa Dosen dikampus mengatakan demikian. Jika lulus,
ia tidak boleh mengajar. Padahal ia kuliah di Fakultas Keguruan. Karena itu ia pernah
bertengkar dengan orang tuanya. Sedangkan orang tuanya tidak mempercayainya. Mereka
menganggap anaknya itu membohonginya. Tidak mungkin dosen mengajarkan seperti
itu.
Lalu aku mengatakan kepada Mbak Jumini tentang pengalamanku
waktu kuliah dulu di Surabaya. Bahwa dosen kami menyarankan hal yang sama, kita
lulus kuliah diharapkan untuk menjadi pengusaha dan wiraswasta. Kemudian menyediakan
lapangan pekerjaan baru bagi orang lain. Kami mendapatkan mata kuliah baru ---Kewirausahaan---
Para Dosen ingin menanamkan pola pikir baru. Lulus kuliah bukan untuk mencari
pekerjaan, tetapi menciptakan lapangan pekerjaan.
Bertemu Heru
Budianta dalam mimpi tidak sama dalam dunia nyata. Tetapi aku hanya mendengar
kabar tentang Heru Budianta dari ibunya.
Makan bersama sepotong
roti tipis crispi rasa keju berarti mendapatkan pelajaran baik yang sama. Antara
aku dan Heru Budianta sependapat dalam hal berwiraswasta atau jadi pengusaha.
MIMPI YANG BAIK DARI ALLAH : TAFSIR MIMPI MENURUT ISLAM