Minggu, 06 Juli 2014

MIMPI MENURUT ISLAM




Rasulullah SAW bersabda, “Jangan ceritakan mimpi-mimpimu selain kepada orang alim dan orang yang dapat dipercaya.” (HR. Tirmidzi)

 Dari Aisyah RA berkata, “Wahyu Allah SWT mulai datang kepada Rasulullah SAW  dalam bentuk mimpi yang benar selama tidurnya. Kapan saja beliau  bermimpi, maka mimpi tersebut akan benar-benar terjadi seperti datangnya fajar.” (HR. Bukhari)
Dari Anas Ibnu Malik ra, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Memang kerasulan dan  kenabian telah berakhir, dengan demikian tidak  ada rasul dan nabi lagi setelah aku.” Anas berkata, “Orang-orang  merasa sulit memahaminya.” Demikian sabda Rasulullah SAW, “Kecuali kabar gembira.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apa  yang dimaksud kabar gembira?” Nabi menjawab, “Mimpi seorang muslim. Mimpi seorang Muslim termasuk salah satu dari tanda-tanda  kenabian.” (HR. Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah RA  bersabda, “Tidak ada yang ditinggalkan dari kenabian selain berita gembira.” Para sahabat bertanya, “Apa  yang dimaksud dengan berita gembira?” Beliau menjawab, “Mimpi-mimpi yang baik.” (HR.Bukhari)
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Barangsiapa yang mengalami mimpi-mimpinya benar akan menjadi  orang yang dapat dipercaya bicaranya.” (HR.Muslim)
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Ketika Hari Kiamat sudah dekat, mimpi orang beriman kemungkinan besar akan menjadi  kenyataan.” (HR.Bukhari)
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Ada tiga jenis Mimpi; Mimpi yang baik yang merupakan  kabar gembira dari Allah SWT; mimpi yang menyebabkan kesedihan berasal dari syaitan; da mimpi yang muncul karena pikiran seseorang yang ngelantur.” (HR. Muslim, Bukhari dan Abu Dawud)
Dari Abu Qotaadah RA, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Mimpi yang baik datang dari Allah SWT, dan mimpi yang buruk berasal dari Syaitan. Jadi barangsiapa di antara kalian bermimpi yang tidak ia sukai, hendaklah ia meludah tiga kali ke sisi tubuhnya dan memohon perlindungan Allah SWT dari kejahatannya, maka syaitan tidak bisa mengganggunya.” (HR. Muslim)
Dari Abu Qotaadah RA, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Mimpi yang baik datang dari Allah SWT, Jadi barangsiapa di antara kalian bermimpi yang ia sukai, hendaklah ia menceritakannya kepada orang lain tetapi yang ia senangi.” (HR. Muslim)


Diriwayatkan oleh Abu Sa’id  al Kudri bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Selagi tidur aku bermimpi orang-orang diperlihatkan di hadapanku mengenakan baju, yang sebagian menutupi dada mereka dan sebagian menutupi di bawahnya. Kemudian Umar ibn Khattab diperlihatkan kepadaku dan ia sedang mengenakan sepotong baju [yang begitu panjang sehingga] ia menyeretnya di belakangnya.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana engkau menafsirkannya, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “[Ketaatan terhadap] agama.” (HR. Bukhari)

Diriwayatkan oleh Abdullah Ibn Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Selagi aku tidur, aku bermimpi bahwa aku diberi semangkok penuh susu dan aku meminumnya sampai aku memperhatikan basahnya keluar dari anggota badanku. Kemudian aku memberikan selebihnya kepada Umar ibn al-Khattab.” Para sahabat yang duduk di sekelilingnya bertanya, “Bagaimana engkau menafsirkan mimpi itu, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Itu adalah pengetahuan agama.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Selagi aku tidur tadi malam, aku bermimpi diberi kunci cara dakwah yang baik, yang didukung dengan pesona [yang tertanam dalam hati musuh-musuhku] dan kunci kekayaaan dunia diletakkan di tanganku.” Abu Hurairah menambahkan : “Rasulullah SAW meninggalkan [dunia ini] dan sekarang kalian semua sedang membawa kekayaan-kekayaan tersebut di antara kalian sendiri.” (HR. Bukhari)
Abu Musa menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku bermimpi bahwa aku mengayunkan sebuah pedang dan patah tengahnya. Itu melambangkan kekalahan yang dialami kaum Mukminin selama perang Uhud. Kemudian aku mengayunkan pedang itu lagi dan pedang itu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Itu melambangkan Penaklukkan Mekkah dan berkumpulnya kaum Mukminin yang didatangkan Allah SWT.” (HR. Bukhari)


Abdullah ibn Salaam RA berkata, “Aku bermimpi bahwa aku melihat diriku sendiri berada dalam sebuah kebun,  yang di tengah-tengahnya terdapat sebuah pilar dengan pegangan tangan pada bagian atasnya. Aku diperintahkan untuk memanjat pilar itu dan aku  berkata, “Aku tidak bisa.” Kemudian seorang pelayan  datang dan menarik pakaianku ke atas, maka aku memanjat pilar dan berpegangan pada pegangannya.” Aku terbangun selagi masih memegangnya. Ketika aku menceritakan mimpi ini kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Kebun melambangkan kebun Islam dan pegangan tangan adalah pegangan  (keyakinan) yang kuat. Mimpi ini menunjukkan bahwa engkau akan teguh dalam memeluk Islam hingga mati.” (HR. Bukhari)

Abu Musa RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Aku bermimpi bahwa aku mengayunkan sebuah pedang dan patah tengahnya. Itu melambangkan kekalahan yang dialami kaum Mukminin selama perang Uhud. Kemudian aku mengayunkan pedang itu lagi dan pedang itu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Itu melambangkan Penaklukan Mekkah dan berkumpulnya kaum Mukminin yang didatangkan Allas SWT.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Abu Musa RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dalam tidurku aku bermimpi bahwa aku berhijrah dari Mekkah ke sebuah negeri dimana terdapat pohon-pohon kurma. Aku mengira bahwa negeri itu adalah Yamaamah atau Hajar, tetapi ternyata adalah Yastrib. Dan aku melihat sapi-sapi (yang disembelih) di sana --- dan demi Allah SWT ternyata itu lebih baik. Akhirnya sapi-sapi itu melambangkan orang-orang yang terbunuh saat perang Uhud dan kebaikan yang aku lihat dalam mimpiku adalah pahala bagi kebenaran yang diberikan Allah kepada kita setelah perang Badar.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Selagi tidur aku bermimpi melihat sebuah sumur yang di atasnya ada sebuah timba sehingga aku mengambil air sebanyak mungkin dengan timba sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian Ibn Abu Quhaafah mengambil timba dariku dan menimba air satu  atau dua timba penuh, tetapi lemah dalam menarik timbanya---semoga Allah mengampuninya. Kemudian timba itu berubah menjadi sangat besar dan Umar ibn al Khattab mengambilnya. Aku tidak pernah melihat siapapun yang menimba air sekuat Umar, sampai orang-orang minum hingga puas.” (HR Bukhari)      ----Keterangan tambahan : Ibn Abu Quhaafah dalam hal ini adalah Abu Bakar ra. Beliau adalah anak dari Abu Quhaafah. Perlambang dalam mimpi Nabi SAW tersebut menunjukkan bahwa Abu Bakar akan memimpin Negara Islam selama masa-masa percobaan selama satu atau dua tahun. Sedangkan Umar ibn al-Khattab akan memimpin umat Islam dalam masa-masa keemasan selama bertahun-tahun.
Jaabir ibn Abdullah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “(Dalam mimpiku), aku melihat diriku sendiri masuk Surga, dan aku melihat isteri Abu Thalhah,  ar- Rumayshaa. Kemudian aku mendengar langkah-langkah kaki dan bertanya, ‘Siapa itu?’ Seseorang menjawab, ‘Bilal.’ Kemudian aku melihat sebuah istana dengan seorang wanita cantik duduk di halamannya, dan aku bertanya, ‘Istana ini milik siapa?’ Seseorang menjawab, ‘Milik Umar.’ Aku ingin memasukinya dan melihat ke sekeliling, tetapi aku ingat rasa hormat terhadapmu (Umar) dan aku tidak jadi masuk. Umar berkata, ‘Semoga Engkau sudi menerima pengorbanan kedua orang tuaku, ya Rasulullah. Tak pernah aku merasa terganggu olehmu.’” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Bilal apa yang dia lakukan yang menyebabkan langkah-langkah kakinya terdengar oleh Rasulullah SAW di dalam Surga (dalam mimpi beliau). Bilal menjawab, “Aku tidak melakukan tindakan apapun dalam Islam yang aku harapkan untuk mendapatkan manfaat, selain melakukan shalat sebanyak yang dikehendaki Allah SWT setiap berwudhu selama malam dan siang.” (HR. Muslim)
 
Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda kepadanya, “Engkau ditunjukkan kepadaku dua kali (dalam mimpi-mimpiku) sebelum aku menikahimu. Aku melihat seorang malaikat membawa (gambar) seseorang dalam selembar kain sutera dan aku berkata kepadanya, ‘Tunjukkan siapa dia,’ dan betapa terkejutnya aku, gambar itu adalah engkau. Aku berkata pada diriku sendiri, ‘Jika ini dari Allah maka itu pasti terjadi.’ Kemudian engkau diperlihatkan kepadaku lagi. Aku bermimpi malaikat yang sama membawa gambar seseorang dalam selembar kain sutera dan aku berkata kepadanya, ‘Tunjukkan siapa dia,’ dan betapa terkejutnya aku, sekali lagi itu adalah engkau. Sekali lagi, aku berkata pada diriku sendiri, ‘Jika itu dari Allah SWT, maka itu pasti terjadi.’” (HR. Bukhari)
Dari Ibnu Umar RA, bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Sungguh kebohongan paling besar adalah kebohongan seseorang yang dengan tidak  sebenarnya mengaku telah bermimpi.” (HR. Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar