Rasulullah
SAW bersabda, “Jangan ceritakan mimpi-mimpimu selain kepada orang alim dan
orang yang dapat dipercaya.” (HR. Tirmidzi)
Dari
Aisyah RA berkata, “Wahyu Allah SWT mulai datang kepada Rasulullah SAW dalam bentuk mimpi yang benar selama
tidurnya. Kapan saja beliau bermimpi,
maka mimpi tersebut akan benar-benar terjadi seperti datangnya fajar.” (HR.
Bukhari)
Dari
Anas Ibnu Malik ra, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Memang kerasulan dan
kenabian telah berakhir, dengan demikian tidak ada rasul dan nabi lagi setelah aku.” Anas
berkata, “Orang-orang merasa sulit
memahaminya.” Demikian sabda Rasulullah SAW, “Kecuali kabar gembira.” Mereka
bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang
dimaksud kabar gembira?” Nabi menjawab, “Mimpi seorang muslim. Mimpi seorang
Muslim termasuk salah satu dari tanda-tanda
kenabian.” (HR. Tirmidzi)
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah RA
bersabda, “Tidak ada yang ditinggalkan dari kenabian selain berita
gembira.” Para sahabat bertanya, “Apa
yang dimaksud dengan berita gembira?” Beliau menjawab, “Mimpi-mimpi yang
baik.” (HR.Bukhari)
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa yang mengalami mimpi-mimpinya benar akan
menjadi orang yang dapat dipercaya bicaranya.”
(HR.Muslim)
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Ketika Hari Kiamat sudah dekat, mimpi orang beriman
kemungkinan besar akan menjadi
kenyataan.” (HR.Bukhari)
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Ada tiga jenis Mimpi; Mimpi yang baik yang merupakan kabar gembira dari Allah SWT; mimpi yang
menyebabkan kesedihan berasal dari syaitan; da mimpi yang muncul karena pikiran
seseorang yang ngelantur.” (HR. Muslim, Bukhari dan Abu Dawud)
Dari
Abu Qotaadah RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Mimpi yang baik datang dari Allah SWT, dan mimpi yang buruk
berasal dari Syaitan. Jadi barangsiapa di antara kalian bermimpi yang tidak ia
sukai, hendaklah ia meludah tiga kali ke sisi tubuhnya dan memohon perlindungan
Allah SWT dari kejahatannya, maka syaitan tidak bisa mengganggunya.” (HR.
Muslim)
Dari
Abu Qotaadah RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Mimpi yang baik datang dari Allah SWT, Jadi barangsiapa di
antara kalian bermimpi yang ia sukai, hendaklah ia menceritakannya kepada orang
lain tetapi yang ia senangi.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan
oleh Abu Sa’id al Kudri bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Selagi tidur aku bermimpi orang-orang
diperlihatkan di hadapanku mengenakan baju, yang sebagian menutupi dada mereka dan
sebagian menutupi di bawahnya. Kemudian Umar ibn Khattab diperlihatkan kepadaku
dan ia sedang mengenakan sepotong baju [yang begitu panjang sehingga] ia
menyeretnya di belakangnya.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana engkau
menafsirkannya, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “[Ketaatan terhadap] agama.”
(HR. Bukhari)
Diriwayatkan
oleh Abdullah Ibn Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Selagi aku tidur, aku
bermimpi bahwa aku diberi semangkok penuh susu dan aku meminumnya sampai aku
memperhatikan basahnya keluar dari anggota badanku. Kemudian aku memberikan
selebihnya kepada Umar ibn al-Khattab.” Para sahabat yang duduk di
sekelilingnya bertanya, “Bagaimana engkau menafsirkan mimpi itu, Ya
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Itu adalah pengetahuan agama.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan
Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Selagi aku tidur tadi malam,
aku bermimpi diberi kunci cara dakwah yang baik, yang didukung dengan pesona
[yang tertanam dalam hati musuh-musuhku] dan kunci kekayaaan dunia diletakkan
di tanganku.” Abu Hurairah menambahkan : “Rasulullah SAW meninggalkan [dunia
ini] dan sekarang kalian semua sedang membawa kekayaan-kekayaan tersebut di
antara kalian sendiri.” (HR. Bukhari)
Abu
Musa menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku bermimpi bahwa aku
mengayunkan sebuah pedang dan patah tengahnya. Itu melambangkan kekalahan yang
dialami kaum Mukminin selama perang Uhud. Kemudian aku mengayunkan pedang itu
lagi dan pedang itu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Itu melambangkan
Penaklukkan Mekkah dan berkumpulnya kaum Mukminin yang didatangkan Allah SWT.”
(HR. Bukhari)
Abdullah ibn Salaam RA berkata, “Aku bermimpi bahwa aku melihat diriku sendiri berada dalam sebuah
kebun, yang di tengah-tengahnya terdapat
sebuah pilar dengan pegangan tangan pada bagian atasnya. Aku diperintahkan
untuk memanjat pilar itu dan aku
berkata, “Aku tidak bisa.” Kemudian seorang pelayan datang dan menarik pakaianku ke atas, maka
aku memanjat pilar dan berpegangan pada pegangannya.” Aku terbangun selagi
masih memegangnya. Ketika aku menceritakan mimpi ini kepada Rasulullah SAW,
beliau bersabda, “Kebun melambangkan kebun Islam dan pegangan tangan adalah
pegangan (keyakinan) yang kuat. Mimpi ini
menunjukkan bahwa engkau akan teguh dalam memeluk Islam hingga mati.” (HR.
Bukhari)
Abu Musa RA
menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Aku bermimpi bahwa aku
mengayunkan sebuah pedang dan patah tengahnya. Itu melambangkan kekalahan yang
dialami kaum Mukminin selama perang Uhud. Kemudian aku mengayunkan pedang itu
lagi dan pedang itu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Itu melambangkan Penaklukan
Mekkah dan berkumpulnya kaum Mukminin yang didatangkan Allas SWT.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh
Abu Musa RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dalam tidurku aku bermimpi bahwa
aku berhijrah dari Mekkah ke sebuah negeri dimana terdapat pohon-pohon kurma. Aku
mengira bahwa negeri itu adalah Yamaamah atau Hajar, tetapi ternyata adalah
Yastrib. Dan aku melihat sapi-sapi (yang disembelih) di sana --- dan demi Allah
SWT ternyata itu lebih baik. Akhirnya sapi-sapi itu melambangkan orang-orang
yang terbunuh saat perang Uhud dan kebaikan yang aku lihat dalam mimpiku adalah
pahala bagi kebenaran yang diberikan Allah kepada kita setelah perang Badar.” (HR.
Bukhari)
Diriwayatkan oleh
Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Selagi tidur aku bermimpi
melihat sebuah sumur yang di atasnya ada sebuah timba sehingga aku mengambil
air sebanyak mungkin dengan timba sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian
Ibn Abu Quhaafah mengambil timba dariku dan menimba air satu atau dua timba penuh, tetapi lemah dalam
menarik timbanya---semoga Allah mengampuninya. Kemudian timba itu berubah
menjadi sangat besar dan Umar ibn al Khattab mengambilnya. Aku tidak pernah
melihat siapapun yang menimba air sekuat Umar, sampai orang-orang minum hingga
puas.” (HR Bukhari) ----Keterangan tambahan : Ibn Abu
Quhaafah dalam hal ini adalah Abu Bakar ra. Beliau adalah anak dari Abu
Quhaafah. Perlambang dalam mimpi Nabi SAW tersebut menunjukkan bahwa Abu Bakar
akan memimpin Negara Islam selama masa-masa percobaan selama satu atau dua
tahun. Sedangkan Umar ibn al-Khattab akan memimpin umat Islam dalam masa-masa
keemasan selama bertahun-tahun.
Jaabir ibn Abdullah
RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “(Dalam mimpiku), aku
melihat diriku sendiri masuk Surga, dan aku melihat isteri Abu Thalhah, ar- Rumayshaa. Kemudian aku mendengar
langkah-langkah kaki dan bertanya, ‘Siapa itu?’ Seseorang menjawab, ‘Bilal.’
Kemudian aku melihat sebuah istana dengan seorang wanita cantik duduk di
halamannya, dan aku bertanya, ‘Istana ini milik siapa?’ Seseorang menjawab, ‘Milik
Umar.’ Aku ingin memasukinya dan melihat ke sekeliling, tetapi aku ingat rasa
hormat terhadapmu (Umar) dan aku tidak jadi masuk. Umar berkata, ‘Semoga Engkau
sudi menerima pengorbanan kedua orang tuaku, ya Rasulullah. Tak pernah aku
merasa terganggu olehmu.’” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah
RA bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Bilal apa yang dia lakukan yang
menyebabkan langkah-langkah kakinya terdengar oleh Rasulullah SAW di dalam
Surga (dalam mimpi beliau). Bilal menjawab, “Aku tidak melakukan tindakan
apapun dalam Islam yang aku harapkan untuk mendapatkan manfaat, selain
melakukan shalat sebanyak yang dikehendaki Allah SWT setiap berwudhu selama
malam dan siang.” (HR. Muslim)
Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda
kepadanya, “Engkau ditunjukkan kepadaku dua kali (dalam mimpi-mimpiku) sebelum
aku menikahimu. Aku melihat seorang malaikat membawa (gambar) seseorang dalam
selembar kain sutera dan aku berkata kepadanya, ‘Tunjukkan siapa dia,’ dan
betapa terkejutnya aku, gambar itu adalah engkau. Aku berkata pada diriku
sendiri, ‘Jika ini dari Allah maka itu pasti terjadi.’ Kemudian engkau diperlihatkan
kepadaku lagi. Aku bermimpi malaikat yang sama membawa gambar seseorang dalam
selembar kain sutera dan aku berkata kepadanya, ‘Tunjukkan siapa dia,’ dan
betapa terkejutnya aku, sekali lagi itu adalah engkau. Sekali lagi, aku berkata
pada diriku sendiri, ‘Jika itu dari Allah SWT, maka itu pasti terjadi.’” (HR.
Bukhari)
Dari
Ibnu Umar RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Sungguh kebohongan paling besar adalah kebohongan seseorang
yang dengan tidak sebenarnya mengaku
telah bermimpi.” (HR. Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar